<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d8473658\x26blogName\x3djust+write!\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://nozeano.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://nozeano.blogspot.com/\x26vt\x3d2378614178765346968', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
 just write!
a journey through middle earth
Saturday, January 28, 2006

Ironi

Tiga hari yang lalu tiba-tiba saya teringat dengan Lydia-Imaniar. Saat menggosok gigi sebelum tidur, otak saya tiba-tiba mengkritik lagu 'Ironi' milik Lydia-Imaniar. Judul-nya kurang pas dengan syair-nya. Seharusnya, lagu itu diberi judul 'Aku tak tahu' atau 'Cobaan' atau apalah. Aneh. Otak saya memang akhir-akhir ini seperti melompat-lompat dalam berkhayal. Mungkin karena masih memikirkan kejadian burung yang menabrak jendela kamar saya. Tapi saat itu saya terlalu bersemangat memikirkan mengapa lagu itu diberi judul 'ironi, dan tidak terlalu perduli dengan alasan mengapa saya tiba-tiba berpikir seperti itu. Mungkin judul 'Ironi' menggambarkan betapa sulitnya sang pencipta lagu (kalau tidak salah James S. Sundah) untuk menemukan judul yang pas. Sungguh ironis, karena syair yang bagus ternyata sulit menemukan judul. Saya langsung mengangguk-angguk setuju...

Jika dilanjutkan ke topik musik, saya merasa lagu 'Ironic' dari Alanis Morrisette merupakan lagu yang paling pas menggambarkan kejadian-kejadian ironis. Tapi saat melihat-lihat arti kata 'irony' di wikipedia, ternyata lagu jeng Alanis itu masih kurang tepat menggambarkan pengertian ironi yang sebenarnya. Jadi, sudah ada dua lagu berjudul ironi yang ternyata masih kurang pas mewakili arti kata ironi; sungguh ironis...

*
Mengutip sedikit dari uraian di wikipedia, kata 'ironi' lebih banyak merujuk pada perbedaan antara (i) maksud yang diterima/dibaca/didengar dan (ii) maksud yang sebenarnya ingin disampaikan dalam bentuk tulisan atau maksud yang diucapkan. Salah pengertian antara apa yang dicerna pikiran dan kejadian sesungguhnya.

Bentuk lain dari 'ironi' yang menarik perhatian saya yaitu 'Socratic irony' yang biasanya melibatkan seseorang yang bersikap (berpura-pura) naif/bodoh hanya untuk setahap demi setahap 'menggali' betapa dangkalnya suatu alasan atau pemahaman terhadap satu hal/kejadian tertentu. Socrates menciptakan ironi dengan bersikap naif dan menyampaikan pertanyaan atau tanggapan bodoh dan sederhana, tapi bisa membuyarkan asumsi dan pendapat lawan bicaranya. Dengan bersikap seperti itu, Socrates sedikit demi sedikit membuat lawan bicaranya mengerti (atau semakin bingung dan marah--tergantung derajat ke-aku-annya) bahwa suatu alasan atau kejadian itu seringkali memiliki pengertian lebih besar dari apa yang selama ini dipahami. Seseorang biasanya hanya percaya berdasarkan pemahaman sekilas, atau hanya percaya karena hanya sekedar ingin mempercayai tanpa berusaha bersikap kritis terhadap diri sendiri dan kritis terhadap apa yang dipercayainya. Akibatnya, orang sering harus 'menelan' perkataannya sendiri. Ding...ding...ding...ding... Otak saya seperti mesin lotere yang baru saja menunjukkan rangkaian sempurna jackpot. Sounds familiar... Hal ini hampir setiap hari terjadi; bisa saya sendiri atau orang lain yang melakukannya...

*
Hidup selain kaya akan arti, juga kaya akan ironi. Dalam hidup yang kaya arti, hanya sedikit arti yang kita mau ambil dan percayai. Mungkin kita hanya sanggup mengambil sedikit saja hari ini, dan mengambil sedikit lagi di kemudian hari. Tidak masalah, asalkan tidak ada batasan untuk terus menambah pemahaman yang sedikit menjadi lebih banyak. Seperti kata pepatah: sedikit-demi sedikit, lama-lama menjadi bukit. Tapi jika ada batasan, kita hanya akan terus memungut ironi, dan tidak pernah kenyang dengan menelan perkataan sendiri. Seperti burung 'asing' (= tauhou) yang minggu lalu menabrak jendela saya. Terlalu percaya dengan kelincahannya terbang menghindari pengejarnya, dan terlalu percaya dengan hamparan pepohonan di hadapannya yang sebenarnya hanya fatamorgana pembawa kejatuhan. Ironis, karena naluri alamiahnya telah tertipu.

Tapi apabila kita sudah menipu diri dan menelan perkataan sendiri, apa yang harus dilakukan? Sering kali, kejadian ironi membuat saya--akhirnya--tersenyum sendiri bahkan tertawa (setelah, tentu saja merasa sedih dan dongkol terlebih dahulu). Sering dibutuhkan waktu yang panjang untuk memaklumi satu kejadian ironi itu dengan rendah hati, sabar, riang dan ikhlas, yang bisa membuat hidup lebih ringan... Saya hanya bisa menghela nafas, tersenyum, membayangkan polah tingkah riang jeng Alanis di video klip 'Ironic' sambil mengakhiri lagunya dengan lirik:

"Life has a funny way of sneaking up on you...
And life has a funny, funny way, of helping you out... Helping you out
"

posted by Leo at 04:45

Monday, January 23, 2006

Mengapa Burung Menabrakkan Diri ke Jendela Kamar Saya?

Kejadian setahun lalu terulang lagi: seekor burung menabrak jendela saya. Setahun lalu, seekor burung hihi yang sedang belajar terbang menabrak jendela kamar saya karena tertipu dengan bayangan yang terpantul dari jendela kamar saya. Saat itu saya menempati kamar di sisi depan flat dan bayangan di jendela saya saat itu adalah bunga-bunga krisan dan bunga lili Beruntung bahwa burung itu masih bisa terbang kembali setelah menabrak jendela. Burung itu terbang ke dahan pohon terdekat dan diam di sana beberapa saat, mungkin masih shocked.

Beberapa hari lalu, seekor burung Silvereye Tauhou menabrak jendela saya. Nama "Tauhou" dalam bahasa Maori berarti "orang asing" karena burung ini termasuk burung penjelajah lautan yang bermigrasi musiman dari Tasmania-Australia ke NZ. Seringkali saya temukan pagi-siang-sore bertengger di pagar belakang rumah, bernyanyi riang dan berkejar-kejaran dengan burung lain. Kali ini burung yang menabrak jendela kamar saya kurang beruntung karena tabrakannya sangat keras dan mematikan. Sekarang saya menempati kamar di sisi belakang flat dan bayangan yang terpantul pada kaca kamar saya adalah pagar kayu dan pohon salix atau willow. Jika angin bertiup kencang, seperti hari itu, pohon itu bergemerisik dan bisa membuat orang merinding terutama bila malam hari. Tapi burung-burung menyukainya sebagai tempat bersarang; juga domba-domba gemar berteduh atau tidur di bawah kelebatan juluran daun-daunnya.

Setelah tabrakan keras itu, saya buru-buru bangkit dari keasyikan menonton tv dan memeriksa di balik jendela, lalu mengambil foto TKP, layaknya salah satu anggota serial CSI. Saat itu saya mengira, burung itu hanya pingsan karena badannya masih hangat. Saya ambil dan saya taruh di meja makan. Saya coba periksa detak jantungnya, tapi tidak terasa. Flatemate menyarankan untuk menunggu 5 menit, sebelum menguburkan burung itu; siapa tahu hanya pingsan. Dia juga mencipratkan air ke burung itu, tapi tidak ada gerakan yang terlihat. Tidak mungkin juga membuat nafas buatan. Saya perpanjang waktu menunggu sampai 1 jam, tapi burung itu tetap terkulai bahkan kaku, alias mati. Kasihan... Saya lalu menguburnya di depan rumah.

Silvereye Tauhou

Saya begitu tertarik dengan fenomena burung yang menabrakkan diri ke jendela dan mencoba mencari referensinya di website favorit saya: Cornell University Ornithology, dan menemukan artikel yang pas. Judulnya "How to Avoid Window Collisions".

Di artikel itu dikatakan bahwa jendela bisa sangat berbahaya bagi burung. Ahli burung memperkirakan sekitar 100 juta burung setiap tahunnya mati karena menabrak jendela. Para korbannya adalah burung-burung yang gemar bernyanyi. Burung yang menabrak jendela bisa pingsan tapi kemudian bisa terbang lagi, atau terluka, bahkan mati. Beberapa alasan mengapa burung menabrak jendela yaitu:

  • burung-burung ini mungkin sedang terbang panik meloloskan diri dari kejaran pemangsa dan tertipu dengan pantulan di kaca jendela yang memberikan fatamorgana pepohonan, langit dan awan; atau memang benar-benar tertipu dan hanya ingin terbang menuju bayangan di jendela; atau
  • burung-burung cardinal jantan sering menyerang bayangannya sendiri di jendela, terutama di musim semi saat dia berusaha melindungi areal kekuasaannya; tapi kejadian ini jarang menimbulkan kematian, hanya kelelahan setelah berkelahi dengan bayangannya sendiri.

Ternyata dunia yang semakin maju terkadang memberikan dampak yang kurang menguntungkan untuk satwa liar. Kaca-kaca dibuat semakin tebal untuk menahan angin atau melindungi penghuni bangunan. Juga pembersih kaca bisa membuat kaca demikan jernih. Selain itu, ukuran kaca jendela sekarang semakin lebar; bahkan pintu-pun terbuat dari kaca. Kondisi ini menciptakan fatamorgana pemandangan alam yang membingungkan burung-burung liar. Jendela kamar saya memang lebar, menghabiskan dua per tiga dinding bagian atas. Selain itu cleaning lady rajin membersihkan jendela sehingga tampak jernih dari dalam, tapi begitu sempurna memantulkan bayangan pohon salix dan pagar yang ada di belakang flat.

Membaca artikel itu lebih lanjut, saya merasa menyesal karena saya kurang baik menangani kejadian itu. Seharusnya saya menaruh burung itu di tempat gelap dan teduh agar cepat pulih. Saya malah menaruhnya saat matahari sore masih terik menyinari meja makan. Maksud saya agar burung itu merasa hangat dan pulih. Juga disarankan, bila dalam beberapa jam tidak siuman, saya perlu membawanya ke dokter hewan atau ahli hewan liar. Tapi mereka tidak ada yang tinggal dekat flat. Saya malah menguburnya.

Mungkin kejadian burung menabrak jendela jarang terjadi di rumah-rumah di Indo karena burung-burung liar sudah semakin terdesak, atau terbiasa menemukan banyak orang dan benda bergerak lainnya hilir mudik, atau bangunan yang padat dan sesak. Tapi mungkin tidak banyak orang yang sadar bahwa sudah ada burung yang menabrak jendela, karena burung itu langsung jatuh dan tertutup kelebatan tanaman. Apalagi jika tabrakan itu terjadi di apartemen-apartemen mewah yang menjulang tinggi. Meskipun demikian, perlu rasanya ada usaha untuk mencegah kejadian ini, terutama bila kaca jendela-nya lebar. Berikut beberapa saran pencegahan yang menurut saya cukup praktis:

  • atur pencahayaan di dalam ruangan sehingga burung dari luar bisa melihat bagian dalam rumah;
  • ada gunanya menempel stiker di jendela atau gambar-gambar burung di jendela;
  • gunakan sabun untuk membersihkan jendela karena biasanya akan menyisakan sapuan lap;
  • menaruh ranting-ranting pohon di tepi jendela bagian luar, atau menaruh hiasan yang tergantung di luar jendela, seperti CD bekas atau hiasan bambu/logam yang berbunyi jika tertiup angin;
  • memasang awning atau menanam pohon/semak-semak di dekat jendela; dan
  • menaruh kawat anti nyamuk di jendela.

Bila dulu saya selipkan lagu "Across the Universe" pada bagian akhir tulisan tentang burung hihi yang menabrak jendela saya, kali ini saya hanya bisa berdoa untuk burung tauhou yang sudah menabrak jendela kamar saya, dan saya kuburkan--mungkin hidup-hidup. Mohon ampun pada Sang Kuasa; sudah salah berbuat karena kurang pengetahuan... Semoga burung-burung silvereye tauhou yang mungil masih sudi bersahut-sahutan dan berkejar-kejaran di pagar belakang flat. Tapi jangan lagi menabrak jendela kamar saya karena bisa fatal akibatnya.

posted by Leo at 10:54

Sunday, January 08, 2006

Year in Review: 2005

Waiting for Better Days

"Walau itu suatu masa, kan berlalu, seperti angin, bertiup di sisiku, kini semua, ku telah mengerti, semua di dunia, tiada yang abadi" (Derita--Koes Plus).

Tahun 2005 merupakan tahun yang istimewa bagi saya. Ada sedih dan gembira yang bercampur dalam kadar yang pas. Semuanya melesat cepat, berubah, dan tidak abadi. Tapi saya masih mengingatnya seperti hembusan angin sejuk yang membawa kerinduan untuk bisa menjalaninya kembali.

Two Blue

"I would not leave you in times of trouble; we never could have come this far; I took the good times; I'll take the bad times; I'll take you just the way you are; I need to know that you will always be; the same old someone that I knew; what will it take till you believe in me; the way that I believe in you" (Just The Way You Are--Billy Joel)

Tahun 2005 telah mempertemukan saya dengan teman-teman baru. Setiap bulan, sejak bulan Februari sampai Desember 2005, saya terus menambah jumlah teman. Sebagian besar merupakan teman baru, dan lainnya merupakan orang yang sudah kenal tapi menjadi lebih akrab. Satu yang unik adalah teman-teman itu selalu datang dan pergi, dan hanya beberapa diantaranya yang menetap. Tapi dari kebersamaan yang singkat, kami bisa merasakan kedekatan seperti sudah bertahun-tahun bersama. Suasana hati saya pun berubah. Entah mengapa, selama satu tahun menjalin persahabatan dengan teman-teman baru, saya bisa bersikap sabar. Saya tidak merasa ada beban bertemu orang baru. Saya bisa santai menghadapi teman-teman dengan berbagai karakter, yang orang lain belum tentu menyukainya. Mungkin hal ini disebabkan saya tidak memiliki agenda tertentu bila bertemu orang baru. Saya hanya tampil apa adanya dan tidak berusaha agar disukai orang. Mungkin ini yang menjadikan kami bisa menerima karakter masing-masing, dan bisa sangat akrab. I'll take you just the way you are...

Tahun 2005 juga membawa saya bertemu kembali dengan teman-teman lama. Tidak terhingga rasa bahagia bisa bertemu sahabat baik semasa kuliah dulu, meski hanya sebentar. Senang sekali bisa bernostalgia dan mengetahui perkembangan masing-masing. Saat kembali ke NZ, saya juga masih sempat bertemu flatmates lama sebelum mereka pindah flat. Mereka terkejut saya kembali ke flat yang lama, tapi sekaligus gembira bahwa kami bisa berkumpul lagi. Saat berpisah, mereka memberi berbagai macam hadiah kenang-kenangan, ditambah undangan makan malam/makan siang di flat mereka yang baru. Saya merasa bahagia sudah mendapatkan sahabat-sahabat yang baik. Di antara kami telah tertanam rasa saling percaya dan menghargai. What will it take till you believe in me; the way that I believe in you...

No Mellow Yellow

"Soon we'll be married and raise a family; A cozy little home out in the country, with two children, maybe three; I tell you, I can visualize it all; This couldn't be a dream, I tell you how real it all seems; But it was just my 'magination, once again, runnin' away with me; Tell you, it was just my 'magination, runnin' away with me" (Just My Imagination--The Temptations)

Tahun 2005 juga memberi warna tersendiri terutama mengenai berita perjodohan. Mulai dari bisik-bisik bahwa saya pulang kampung untuk bertunangan bahkan menikah, sampai gosip bahwa saya diambil mantu oleh Pak Lurah di desa tempat saya melakukan penelitian. Belum lagi saya harus menerima 'tamu-tamu' di rumah atau terpaksa menolak beberapa undangan. Sesampainya di NZ, berita perjodohan saya masih beredar, apalagi setelah beberapa teman membaca tulisan Kenalkan: Pacar Baru di blog. Bila datang ke suatu acara dengan teman wanita, saya bisa langsung menjadi perhatian. Sebenarnya enak juga menjadi pusat perhatian karena kalau saya tidak datang, pasti banyak yang merasa kehilangan. :-P

"You got a fast car; I want a ticket to anywhere; Maybe we make a deal; Maybe together we can get somewhere; Anyplace is better; Starting from zero got nothing to lose; Maybe we'll make something; But me myself I got nothing to prove" (Fast Car--Tracy Chapman)

Tahun 2005 juga memberi kesempatan saya untuk mewujudkan harapan-harapan kecil menjadi kenyataan. Harapan pulang kampung dan bertemu orang-orang yang saya kasihi terkabul. Penelitian juga berjalan lancar dan, alhamdulillah, semua pihak tidak segan-segan mengulurkan bantuan. Sekembalinya ke NZ, saya bisa dengan mudah mendapatkan SIM NZ. Bahkan saya juga berhasil mengkoleksi dua mobil sekaligus dalam waktu kurang dari 2 bulan. Ini menjadi pengalaman langka dan sulit terulang. Menjelang akhir tahun, saya juga mendapatkan flatmates yang lebih beragam. Saya juga semakin kreatif dalam memasak, meski belum bisa dikatakan ahli. Usaha saya untuk membentuk six-pack abs juga hampir berhasil. Lumayan untuk menambah rasa percaya diri bila berenang.

Learn Something Dear

"Love's on your list of things to do; To bring your good luck back to you; And if you think that everything's unfair; Would you care if you're the last one standing there; And every time you hear the rolling thunder; You turn around before the lightening strikes; And does it ever make you stop and wonder; If all your good times pass you by" (Good Is Good--Sheryl Crow)

Almarhumah Ibu saya pernah berpesan agar saya jangan mudah kagetan, dan agar percaya pada firasat sehingga bisa mawas diri dan tidak terlalu kaget bila ditimpa kemalangan. Tidak perlu memaksa bila apa yang kita harapkan dan punyai harus hilang dan lepas dari genggaman. Saya harus tetap berusaha. Apapun hasilnya, saya harus berani menghadapinya, berlapang dada dan bisa bangkit kembali. Semua ajaran Ibu kembali dalam ingatan saya setelah menerima hadiah akhir tahun 2005.

The Sunny Side of Life

"It's time to open up and shed a little light on your soul; 'Cause the box you put your heartache in got lost or swept out to sea; Now it's time just to move on; 'Cause it's a great time to live and it's time to stand up and be counted on" (Stand Up--The Feelers)

Saya menghabiskan pergantian dari tahun 2005 ke tahun 2006 dengan berkumpul bersama teman-teman. Lumayan memberikan penghiburan. Film-film bagus seperti Jerry McGuire, Duets, High Fidelity, Jurassic Park, Moulin Rouge, As Good As It Gets dan Forest Gump juga menghiasi layar kaca pergantian tahun. Tapi saya merasa luar biasa lelah; dan kecintaan saya terhadap bantal dan kasur begitu hebat, lebih dari biasanya. Saya hanya bisa menamatkan tiga film terakhir.

Saya sudah menonton Moulin Rouge berkali-kali, tapi tidak pernah bosan untuk menyelami jalan cerita-nya yang berpesan bahwa tidak semua harapan menjadi kenyataan. Hidup sebenarnya bisa digambarkan dengan cara Melvin (Jack Nicholson) memperkenalkan Simon (Greg Kinnear) kepada Carol (Helen Hunt) dalam As Good As It gets: "Thanks for being on time... Carol, the waitress ... Simon, the fag." Hidup yang menuntut banyak maklum dan pengertian. Di tahun 2006 ini dan pada masa-masa mendatang, saya berharap untuk bisa lebih rendah hati dan genuine dalam menjalani hidup, meski tidak senaif, seperti halnya Forest Gump. Mungkin di tahun 2006, semua akan menjadi lebih baik. Tapi kalau hasilnya tidak sesuai harapan... as good as it gets! Saya harus tetap melihat sisi positif dari segala usaha, kekurangan dan kelebihan yang akan saya alami. Seperti lagu "Always Look On The Bright Side Of Life" dari Monty Python yang dinyanyikan Malvin. Semoga kebaikan selalu bersama kita semua di tahun 2006.
Something Good
By Bic Runga

Just wanna know ya; Just wanna talk to ya; I wanna hear about your day
I'd never leave ya; Never be mean to ya; I'd always let you get your way

Something good will come our way
And maybe this good thing's gonna happen today

If I were honest I 'd tell you everything; But it keeps coming out as lies
It's not a promise; In case you're wondering; It's not some blessing in disguise

But something good will come our way;
And maybe this good thing's gonna happen today
Something good will come our way
And maybe this good things gonna happen today

I know romance is not in fashion; And my heart is on the line
If you would be so kind; To help me kill some time

Then something good just might come crashing; From the stars that light the sky
If you would be so kind; To help me kill some time
All pictures taken from S. Ates's collections

posted by Leo at 04:57

Profile
Leo*
Jakarta
All mixed-up: hardworking-daydreaming, tolerant-ignorant, hectic-dynamic, sophisticated-complicated, simple-subtle
Ding of the Weeknew!
Just Write!

Free shoutbox @ ShoutMix
Archives
Previous Posts
Fellow Bloggers
Blog Essentials
Links
Credits
Powered by Blogger.cOm  Weblog Commenting and Trackback by HaloScan.cOm  Shoutbox by ShoutMix.cOm
Skin Design by Wisa © 2004