<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d8473658\x26blogName\x3djust+write!\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://nozeano.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://nozeano.blogspot.com/\x26vt\x3d2378614178765346968', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
 just write!
a journey through middle earth
Monday, April 09, 2007

A Journey through Middle Earth (Part 1)

Judul blog ini merupakan pemberian Wisa untuk mewakili rekaman perjalanan saya belajar dan hidup di New Zealand yang dituangkan di blog. Judul yang pas karena saya penggemar berat film the Lord of the Rings. Selain itu, judul ini seperti memberi kedalaman akan setiap pengalaman hidup saya di sini.

Hidup di NZ banyak memberi pelajaran berharga, tidak saja secara akademis dan ilmiah, tapi juga secara sosial dan personal. Saya menemukan babak kehidupan baru, kesempatan baru dan orang-orang yang memberi inspirasi baru. Dan bersamaan dengan bertambahnya usia hari Minggu lalu, saya ingin kembali melihat apa saja yang sudah saya alami selama saya hidup di sini. Kilas balik ini tentu tidak melulu tentang kehidupan saya di NZ karena banyak penggalan-penggalan pengalaman hidup saya lainnya yang berpengaruh dan menjadi landasan bagi pijakan saya di Middle Earth ini. Untuk memulainya, saya akan menulis sedikit tentang nama saya... nama yang sering membuat orang salah faham.

Filosofi di Balik Nama

Bila orang mengetahui nama lengkap saya, mereka sering mengganggap saya sedang bercanda. Lima kata yang tersusun menjadi nama saya, dengan kata ketiga berbunyi "Alias", membuat banyak orang dengan mudah memenggal-menggal nama saya. Namun ini hanya terjadi di Indonesia. Bila saya menggunakan nama saya di Amerika, Jepang, Thailand, Belanda dan New Zealand, tidak ada satupun orang yang berani memenggal nama saya tanpa bertanya terlebih dahulu. Saya menjadi merasa lebih tentram untuk menggunakan nama saya sesuai apa adanya di luar negeri.

Bila membuat kartu identitas atau membuka rekening di tanah air, saya harus berhati-hati dan jelas menuliskan/menyebutkan nama yang akan dicantumkan. Meski begitu, saya masih banyak menemukan kesalahan, termasuk di rekening bank dan kartu kredit. Petugas pendaftaran/customer service umumnya memenggal nama saya sampai di kata kedua, meski saya sudah menandai nama yang seharusnya dicantumkan. Kesalahan lainnya adalah memberi nama baru bagi saya, sehingga nama saya menjadi enam kata, menjadi terdengar gospel, atau menjadikan saya memiliki nama belakang "Santoso", padahal Santoso itu nama Paman saya. Kesalahan berikutnya adalah kesalahan ejaan, yang masih sedikit bisa ditolerir. Akibatnya, saya sering harus berpanjang-panjang menggurus penggantian nama dan kartu identitas.

Banyak orang tidak tahu bahwa menghargai nama orang lain adalah seperti menghormati orang tua dari si pemilik nama. Apapun asal-usul nama dan sejarahnya, semua memiliki filosofi, kenangan, harapan dan/atau doa dari pemberi nama.

Bagi saya sendiri, nama saya seperti harapan, doa dan kenang-kenangan dari orang tua. Lima kata yang terdapat pada nama saya merupakan gabungan dari pemberian almarhum Bapak dan almarhumah Ibu, dengan kata "Alias" di tengahnya yang seperti menyambungkan tali silaturahmi kedua orang tua saya untuk berkompromi tentang nama yang cocok untuk saya. Arti nama saya mengandung kesan kekaguman atas penciptaan, pemikiran dan penemuan yang cemerlang, serta harapan akan kekuatan lahir dan bathin dalam mencapai pencerahan diri.

Arti yang mungkin terdengar cukup berat bila dikaitkan dengan harapan orang tua untuk anaknya. Namun pengalaman hidup selama ini menunjukkan bahwa saya sudah berjalan beriringan dengan harapan yang dititipkan orang tua dalam nama saya. Semuanya menjadi bekal dan kenang-kenangan yang memberi saya kekuatan untuk menghadapi setiap rintangan dan menemukan cara dan kesempatan untuk terus berkembang, serta menemukan dinamika hidup dan pencapaian yang lebih tinggi.

Dan bila akhirnya saya memilih kata pertama dan terakhir dari nama saya untuk menjadi penanda resmi bagi identitas diri, saya seperti sudah menggabungkan dua kata yang dulu menjadi 'soal' di antara orang tua saya. Mungkin kedua orang tua saya dulu tidak menyadari bahwa dua kata ini sebenarnya begitu serasi dan sekaligus menegaskan harapan mereka akan putranya. Gabungan dua kata ini juga membuat nama saya enak didengar, dan terdengar internasional. Namun sayang sekali, masih banyak orang lain mengira mereka lebih tahu tentang nama saya... Mereka tidak di sini, tapi di tanah kelahiran saya sendiri...

posted by Leo at 10:07

Profile
Leo*
Jakarta
All mixed-up: hardworking-daydreaming, tolerant-ignorant, hectic-dynamic, sophisticated-complicated, simple-subtle
Ding of the Weeknew!
Just Write!

Free shoutbox @ ShoutMix
Archives
Previous Posts
Fellow Bloggers
Blog Essentials
Links
Credits
Powered by Blogger.cOm  Weblog Commenting and Trackback by HaloScan.cOm  Shoutbox by ShoutMix.cOm
Skin Design by Wisa © 2004