<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d8473658\x26blogName\x3djust+write!\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://nozeano.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://nozeano.blogspot.com/\x26vt\x3d2378614178765346968', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
 just write!
a journey through middle earth
Friday, November 05, 2004

My Big Fat Obnoxious Fiance

Teringat postingan rio: Perjodohan II - Berkibarlah bendera (putih) -ku, akhirnya teringat acara reality show di tv: My Big Fat Obnoxious Fiance. Tidak ada hubungannya dengan rio, tapi tentang perjodohan dan posisi keluarga.

Alkisah, Randi Coy berasal dari keluarga yang teratur dan berpendidikan. Dia 'dijodohkan' lewat reality show dengan Steven. Dalam tiga minggu, mereka harus menikah. Adalah tugas Randi dan Steve untuk saling belajar memahami dan nantinya bisa meyakinkan kedua orang tua masing-masing bahwa mereka memang berjodoh, serius tunangan dan akhirnya menikah. Jika berhasil, mereka mendapat 1 juta dollar. Weird.

Tapi Randi tidak tahu kalau Steve seorang aktor yang sengaja dibayar untuk melihat sejauh mana usaha Randi untuk belajar memahami calon pasangan dan menyakinkan keluarganya bahwa pilihannya tidak main-main. Randi yang cantik harus bertemu dengan Steve yang overweight, ceroboh, tak tahu tatakrama, gampang mabuk dan jorok. Two Thumbs up untuk Steven yang berperan sebagai Steve, benar-benar bisa membuat Randi hampir senewen dan putus asa. Belum lagi keluarga Steve (yang aktor-aktris juga) datang bertemu Randi yang terbengong-bengong melihat tingkah laku keluarga yang antik-eksentrik.

Teman dekat Randi pun tidak percaya saat Steve diperkenalkan karena pacar-pacar Randi terdahulu biasanya athletis, gagah, berpendidikan, trendy dan sopan. Keluarga Randi lebih-lebih hampir naik pitam setelah diberi tahu mereka bertunangan dan akan menikah. Mereka tidak percaya dengan pilihan Randi, terutama setelah mereka melihat sendiri tingkah laku Steve. Semua adik Randi menolak dan mengancam tidak akan hadir dalam upacara pernikahan. Mereka heran, bahwa kakaknya yang jadi panutan di keluarga karena pintar dan sukses, begitu ceroboh dalam urusan memilih pasangan.

Keluarga Randi berkeberatan dengan proses yang terlalu cepat dan tidak puas dengan jawaban Randi bahwa Steve dia pilih karena cinta, semata-mata hanya cinta. Mereka tidak habis pikir apakah Randi tidak memperhitungkan masa depannya, bila jadi bersanding dengan Steve.

Setelah berulang kali bertanya kepada Randi dan hanya mendapat jawaban 'cinta' dan permintaan dukungan, akhirnya sang Ibu berusaha meyakinkan anak-anaknya untuk mendukung Randi. Kalau satu anggota keluarga berbuat salah, dukungan keluarga sangat dibutuhkan. Dia memang sedih dengan keputusan Randi, tapi dia lebih sedih kalau keluarganya pecah. Sang Ayah juga tidak memaksakan kehendak. Dia hanya berulang kali mengingatkan resiko, tapi tetap menghargai keputusan anaknya, meski dengan cemas dan berat hati.

Puncak acara ditandai saat Steve menolak bilang "I do" di upacara pernikahan. Keluarga Randi langsung tercekam. Malu karena tidak saja pernikahan itu mendadak, disiarkan secara nasional dan disaksikan undangan dari kedua belah pihak; juga karena seolah Steve telah menyia-nyiakan Randi yang cantik dan punya segalanya. Mereka bingung, malu, shocked dan kecewa. Mereka mencoba boikot upacara pernikahan, meski Steve memohon mereka untuk tinggal dan mendengarkan alasannya. Sang Ayah juga mengancam (kira-kira) "You'd better be good or I'm gonna get you." Setelah diyakinkan producer, mereka bersedia bertahan dan mencoba sabar untuk mendengarkan alasan Steve.

Randi mengaku bahwa dia baru mengenal Steve dan dia ikut reality show ini karena ingin membantu biaya pendidikan tiga adik-adiknya. Tanggapan orang tuanya cukup dramatis, terutama ayahnya yang berkata dengan datar "It is not all about money". Randy langsung terdiam. Malu terhadap keluarganya, dan kecewa terhadap keputusannya sendiri.

"It's a fake." Kata-kata Steve membuat Randi terkejut, apalagi setelah tahu kalau Steve adalah seorang aktor. Steve akhirnya menjelaskan bahwa tujuan acara ini memang bukan semata-mata uang, tapi untuk menguji kesetiaan dan kelapangan keluarga untuk tetap menerima anggota keluarganya sekalipun salah satu dari mereka melakukan kesalahan, sekonyol apapun. Reality show ini juga menggambarkan bahwa usaha untuk saling mengenal, saling mendukung, serta mencoba belajar dan mau memahami merupakan nilai terpenting dari hubungan keluarga. Jika salah seorang anggota keluarga membutuhkan kita, sebesar apapun kesalahan dia, kita berusaha belajar memaafkan, dan tetap menjaga silaturahmi.

Menurut saya, acara ini benar-benar klimaks. Semula saya pikir cuma acara main-main seperti the Bachelor. Tapi maknanya lumayan dalam untuk memberi penonton pemahaman tentang nilai kekeluargaan.

posted by Leo at 02:42

Profile
Leo*
Jakarta
All mixed-up: hardworking-daydreaming, tolerant-ignorant, hectic-dynamic, sophisticated-complicated, simple-subtle
Ding of the Weeknew!
Just Write!

Free shoutbox @ ShoutMix
Archives
Previous Posts
Fellow Bloggers
Blog Essentials
Links
Credits
Powered by Blogger.cOm  Weblog Commenting and Trackback by HaloScan.cOm  Shoutbox by ShoutMix.cOm
Skin Design by Wisa © 2004