<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d8473658\x26blogName\x3djust+write!\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://nozeano.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://nozeano.blogspot.com/\x26vt\x3d2378614178765346968', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
 just write!
a journey through middle earth
Saturday, October 23, 2004

I Love Saturday, 23 October 2004

Tadi malam saya bermimpi indah: berenang, bertemu pujaan hati, menemani almarhum orang tua belanja lebaran, dan bermain dengan keponakan saya dan Maggie Simpson... Mungkin karena itu, saya bangun dengan perasaan yang cukup ringan. Setelah bebenah diri, saya sempatkan main game sebentar di komputer sebelum mengejar bis menuju kota.

Perjalanan dari kampus ke kota biasa saja dan penumpangnya lebih sedikit, mungkin karena masih musim ujian. Sampai di kota saya berkeliling mencari kartu lebaran. Sayang sekali kartu-kartu dengan gambar alam NZ hampir semuanya sama di beberapa toko buku yang saya kunjungi. Saya akhirnya hanya membeli dua kartu saja ditambah beberapa kartu pos.

Saat pencarian kartu dari satu toko ke toko yang lain, orang-orang yang berpapasan banyak yang mengajak senyum. Semula saya pikir biasa karena hari Senin akan libur, long weekend; jadi orang-orang cukup gembira bisa berbelanja dan jalan-jalan. Selain itu, banyak turis-turis berkeliling dengan ransel-ransel besar di punggung mereka, dan biasanya mereka ramah-ramah. Tapi saya mendapati terlalu banyak yang tersenyum ke saya. Jadi GR, tidak percaya diri dan agak curiga jangan-jangan ada sesuatu menempel di rambut atau muka. Akhirnya di Art Center saya masuk toilet dan periksa dengan teliti dari ujung rambut sampai ujung kaki. Beres, tidak ada yang aneh. Karena lega, saya tersenyum juga dengan bayangan saya di cermin.

Setelah cukup puas memandangi dan tersenyum dengan diri sendiri, saya pergi ke open market di sekitar Art Center, tempat tenda-tenda yang menjual berbagai kerajinan, makanan, buah-buahan, bunga, boneka, coklat dan masih banyak lagi. Beberapa artis jalanan juga unjuk kebolehan sambil cari uang. Ada yang menyanyi jazz dengan saxophone-nya; suaranya bagus, serenyah dan semalas Diana Krall. Selain itu ada sulap, pantomime, acrobat, pijat untuk turis,palm and tarot reading, dan masih banyak lagi. Sementara di pelataran dalam Art Center, ada deretan food stalls, international cuisine dengan harga cukup murah. Jika tidak puasa, saya biasanya makan di situ setelah nonton di Art Cinema.

Open market di Art Center adalah hal biasa untuk hari-hari Rabu, Sabtu dan Minggu. Untuk weekdays, open market juga bisa ditemui di Catedral Square. Di sini bisa ditemuai stall kerajinan, baju dan makanan juga street giant chess match, ceramah injil di jalan, protes minta dukungan untuk aliran Fa Lun Gong (beberapa dari mereka memeragakan latihan Fa Lun Gong), kampanye anti narkoba, stand sumbangan untuk young cancer victim, dll.

Kembali ke soal senyum, akhirnya saya nikmati saja pemberian senyuman dari orang-orang yang berpapasan. Tampaknya orang-orang cukup gembira, segembira hati saya hari ini. Tidak saja di jalan, toko buku dan Art Center, tapi juga di supermarket. Saat saya sedang memilih-milih brokoli, tiba-tiba ada yang menegur. Tidak kenal, tapi bisa juga ngobrol tentang sayuran. Saat mau ambil corn chips ukuran besar, tidak sadar kalau ada tangan lain juga yang berpacu untuk mengambil bungkusan yang sama...maklum lagi diskon dan tinggal sedikit ...sama-sama ketawa dan bilang 'you first'...

Belum lagi saat cari keju parmesan yang diskon (prinsip: nggak beli kalau nggak diskon...lagian banyak pilihan diskon), pegawai supermarket yang lagi menyusun yoghurt di rak bilang...yang cheddar itu saja...lumayan enak, sambil tersenyum maniez dan mengedipkan mata. Tidak tahu kenapa banyak Kiwi yang suka mengedipkan mata sama saya, mudah-mudahan wajah saya bukan penyebab mereka kelilipan... Saya balas senyum...next time...I need parmesan...Belum lagi saat lihat-lihat dan beli microwavable pizza kemasan kecil, orang yang duluan ambil tiba-tiba menyodorkan satu ke saya...'need one?' sambil tersenyum... 'o...yeah...thanks' saya terima sambil ambil satu bungkus lagi... Saat antri bayar, saya dapat senyuman juga dari cashier di loket sebelah. Mbaknya bertampang middle eastern atau India Aria (susah membedakannya). Selain itu, cashier saya setelah menyapa standard 'how are you?' mulai ngajak ngobrol ... any plan for the weekend? Bla-bla-bla jadi deh ngobrol sedikit meskipun antrian di belakang saya lumayan panjang.

Saat naik bis pulang, orang dari China di seberang saya juga beberapa kali tersenyum. Saya balas senyum juga. God, I love today! Orang-orang begitu ramah, meskipun secara umum Kiwi lebih ramah dibandingkan American dan European, tapi saya merasa hari ini mereka sangat ramah. Mungkin juga itu karena nikmat puasa. Alhamdulillah.

Saya juga masih bisa berharap kesenangan saat berbuka nanti, meski buka puasa sendiri. Menu buka nanti malam: pizza, sup brokoli dengan tahu dan baso buatan sendiri, eskrim+pisang+kacang. Saya mensyukuri hari ini, hari Sabtu yang colourful. Semua gembira, meski cuaca mendung dan berangin. Meski beberapa orang tidak sedang dalam mood terbaik mereka. Contohnya supir bis saya. Dia terpaksa bertengkar dengan anak muda yang menyalip sambil teriak F word keras-keras ke arah supir. Untung mereka tidak hantam-hantaman meski buru-buru saling menghampiri dan yelling F@#K off, Bloody Crap, S@#*, A$%, Son of A $%&@!, Wa*@#! sambil tunjuk-tunjukan. Para penumpang dan orang di jalan cuma senyum-senyum saja...and I still love today!

posted by Leo at 11:15

Profile
Leo*
Jakarta
All mixed-up: hardworking-daydreaming, tolerant-ignorant, hectic-dynamic, sophisticated-complicated, simple-subtle
Ding of the Weeknew!
Just Write!

Free shoutbox @ ShoutMix
Archives
Previous Posts
Fellow Bloggers
Blog Essentials
Links
Credits
Powered by Blogger.cOm  Weblog Commenting and Trackback by HaloScan.cOm  Shoutbox by ShoutMix.cOm
Skin Design by Wisa © 2004