<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d8473658\x26blogName\x3djust+write!\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://nozeano.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://nozeano.blogspot.com/\x26vt\x3d2378614178765346968', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
 just write!
a journey through middle earth
Thursday, November 18, 2004

Namanya ...Ehmm ... Siapa ya?

Sudah sejak lima tahun lalu, otak rasanya semakin terdegradasi. Tidak bisa mengingat banyak angka dan nama. Saya jadi curiga, jangan-jangan sebabnya karena terpaksa jadi bilingual. Sebagian fungsi memori harus dipakai untuk mengolah kata-kata baru dan mengurangi lokus yang menyimpan angka dan nama.

Jadi teringat teman yang pernah bergurau kalau orang-orang bilingual itu kena brain damage. Mungkin benar juga, karena kalau lihat bayi-bayi Melayu yang lahir di sini hampir semuanya terlambat bicara. Bingung, ibunya ngomong Melayu, Bapaknya ngomong Jawa, orang-orang di jalan ngomong Inggris. Kena brain damage selagi muda mungkin mudah sembuh karena semua sel masih dapat kesempatan tumbuh dan beradaptasi. Kalau seumuran saya yang sudah berhenti tumbuh mungkin perlu penyesuaian bertahun-tahun.

Sebab lain mungkin termasuk kalkulator dan komputer atau segala jenis perangkat yang bisa menyimpan angka dan huruf. Otak jadi malas. Dulu bisa menghitung perkalian di kepala dalam beberapa detik, sekarang terpaksa cari pensil dan kertas dulu baru bisa. Dulu cepat hafal nomor telepon, alamat rumah orang, nama lengkap teman, bahkan kalimat-kalimat utuh dalam buku pelajaran sejarah, sekarang nomor hp sendiri atau nomor kartu kredit saja masih suka lupa. Paling-paling cuma ingat nomor depan dan belakangnya saja. Sampai-sampai saya harus membuat konotasi kata/kalimat/kejadian untuk nomor hp, kartu kredit, dst. Misalnya, 81728 saya ingat angka 8 di awal, lalu 1+7 sama dengan 8, 28 itu angka setingkat lebih tinggi dari 17 (?!?!?!?), malah jadi tambah rumit.

Yang lebih parah kalau mengingat nama. Kalau ingat muka mudah sekali, karena kalau ketemu saya biasanya cepat hafal dengan ciri-ciri wajah, model rambut atau gerak-gerik orang. Tapi kalau nama...Payah! Kadang-kadang malu kalau sudah ngobrol banyak tiba-tiba muncul pertanyaan dalam hati "siapa sih dia?" Terutama kejadian kalau di pesta atau pas kumpul-kumpul. Payah, payah. Ini kejadian saat mau menyebut nama istrinya teman pas ngobrol tentang rencana dinner ramai-ramai... Ehmm... Is it Valerie? Maria? Grace? Terpaksa saya borong semua nama... Seingat saya, namanya ada bunyi R. Si suami sampai geleng-geleng, It's Carol. Atau pas panggil anaknya teman, saya panggil Calista padahal namanya Allysa. Pantesan saya panggil nggak nengok-nengok. Yang parah, saya pernah panggil "Sue" ke Ibu kost, padahal nama dia Sharon... dan panggil anaknya Ben, padahal aslinya Glenn. Gawat, gawat... Malu! Untungnya mereka maklum karena saya orang Melayu...

Untuk menghibur diri, mungkin degradasi memori saya terjadi karena sudah terlalu banyak informasi yang saya serap. Tidak mungkin mengingat dan menyimpan semua. Pasti harus ada yang dikorbankan. Layaknya memori komputer, sebagian file di otak harus di-zip supaya ngirit memori dan sebagian harus dihapus. Sayangnya, proses delete sering tidak pandang bulu. Pas butuh, informasi penting malah sudah terhapus, atau di-zip pakai password yang saya sendiri lupa (otak tidak pernah punya password) jadi tidak bisa di-retrieve.

Jadi maaf teman kalau saya sering lupa nomor telepon, alamat email, alamat rumah, dll. Saya juga suka lupa mencatatnya meski berkali-kali sudah berniat menulis. Maaf, mumpung masih lebaran...maaf lahir dan batin sekali lagi... Di-maaf-in kan?

posted by Leo at 11:04

Profile
Leo*
Jakarta
All mixed-up: hardworking-daydreaming, tolerant-ignorant, hectic-dynamic, sophisticated-complicated, simple-subtle
Ding of the Weeknew!
Just Write!

Free shoutbox @ ShoutMix
Archives
Previous Posts
Fellow Bloggers
Blog Essentials
Links
Credits
Powered by Blogger.cOm  Weblog Commenting and Trackback by HaloScan.cOm  Shoutbox by ShoutMix.cOm
Skin Design by Wisa © 2004