<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d8473658\x26blogName\x3djust+write!\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://nozeano.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://nozeano.blogspot.com/\x26vt\x3d2378614178765346968', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
 just write!
a journey through middle earth
Saturday, April 01, 2006

Selamat Ulang Tahun Sahabat

Kali pertama saya bertemu dua sahabat saya yaitu pertengahan bulan April beberapa tahun lalu. Saat itu kami mengikuti kelas bahasa yang sama. Satu sahabat saya berasal dari Singaraja, Bali; satu yang lainnya dari Jatinegara. Yang dari Bali tampak begitu rendah hati dan sabar. Yang dari Jatinegara tampak mandiri, pandai dan kompetitif. Mungkin karena kami semua lahir di bulan April, rasanya tidak dibutuhkan waktu yang lama agar kami menjadi lebih dekat, meski sifat-sifat kami berbeda.

Dalam beberapa kali kesempatan, dua sahabat saya sering merasa tersendirikan di kelas. Mereka berdua merasa jelas menjadi minoritas dan ragu bahwa orang akan dapat menerima mereka apa adanya. Saya tahu betul bagaimana sulitnya menjadi minoritas karena saya pernah mengalaminya. Saat mereka tahu bahwa ada sedikit sejarah minoritas dalam diri saya, kami pun menjadi semakin dekat.

Satu sahabat saya diterima di sekolah yang sama dengan saya di Ithaca. Seperti melanjutkan persahabatan kami di tanah air, setiap hari kami saling menelepon. Apartment kami sebenarnya hanya berjarak 1 km dan kami sempat mengambil satu kelas yang sama. Kami bisa mengobrol berjam-jam di telepon, terutama jika teman saya ini ada kesusahan karena pacar-pacarnya. Sahabat saya ini begitu manis sehingga berbagai pria dari berbagai bangsa sempat jatuh hati kepadanya. Persahabatan kami terus berlanjut setelah kami lulus dan bekerja di tempat yang sama. Namun kami harus berpisah saat dia memilih menjadi ibu rumah tangga setelah melahirkan. Saya merasa salut bahwa wanita mandiri, pandai dan aktif seperti dia bisa rela mengorbankan segalanya dan bisa berbahagia dengan tantangan barunya mengurus keluarga. Terakhir saya mendengar bahwa dia sudah dikaruniai anak kedua dan berpraktek dokter gigi di rumahnya.

Sahabat saya yang dari Bali juga mendapat sekolah di Amerika, tapi di negara bagian Indiana. Kami rajin saling berkirim email. Kami juga sempat bepergian bersama teman-teman Indo lainnya ke New York City dan Washington D.C. Sayang sekali dia belum sempat mengunjungi apartment saya serta merasakan masakan saya. Setelah lulus, saya semakin dekat dengan sahabat saya itu. Kami sering meluangkan waktu untuk makan-makan sepulang kerja atau pas jam makan siang; sekaligus berbagi cerita menarik (dan gossip :P) tentang rekan-rekan satu kantor, keluarga atau perkembangan teman-teman dan guru di kelas bahasa dulu. Terkadang kami melihat berbagai pameran bersama-sama, terutama jika ada pameran kerajinan dan perumahan. Kami juga sering berangkat bersama-sama pergi ke acara pernikahan teman-teman. Kedekatan kami sudah membuat orang-orang di kantor curiga bahwa kami berpacaran. Tapi kami hanya tertawa-tawa saja bila mendengar komentar-komentar seperti itu. Dia sendiri sebenarnya sudah tahu kalau saya sudah punya pacar. Meski demikian, kami tetap bisa meluangkan waktu untuk mengobrol dan makan-makan. Obrolan kami selalu menarik. Kami saling menghargai dan berbahagia sudah bersahabat dekat.

Hampir setahun lalu, saat saya pulang kampung untuk melakukan penelitian, saya mendapat kabar bahwa sahabat saya ini mengalami gangguan di kelenjar thyroid-nya. Setelah berkonsultasi dengan berbagai dokter di Jakarta, Bandung dan Singapura, akhirnya dia memutuskan untuk menjalani operasi di Singapura. Untuk kesembuhannya, sahabat saya mengambil cuti panjang dari pekerjaannya. Mungkin karena kondisi yang masih lemah, baru-baru ini dia juga terserang typhus dan DBD sehingga harus dirawat di rumah sakit. Cuti kerja-nya diperpanjang, dan dia juga masih harus menjalani therapy di Singapura.

Ingin sekali saya bisa menengok sahabat saya, tapi waktu belum memihak. Saya membayangkan betapa berat tantangan yang harus dihadapi sahabat saya sejak dulu hingga sekarang. Sekitar tiga tahun lalu, ayahnya mendapat serangan jantung dan sejak itu sahabat saya menjadi tumpuan keluarganya. Sekarang, dia harus berjugan melawan penyakit yang dideritanya, serta menunda banyak cita-citanya, di antaranya untuk segera menemukan tambatan hati dan melanjutkan sekolah. Namun saya percaya bahwa sahabat saya ini memiliki kepribadian yang kokoh dan pantang menyerah. Sikapnya yang selalu rendah hati, sabar dan pengertian bisa menjadi modal utamanya untuk meringankan semua beban yang sekarang ada di pundaknya.

Tanggal 4 April ini, sahabat saya akan berulang tahun. Selamat ulang tahun, sahabat. Semoga tahun ini menjadi tahun yang memberikan kesehatan, rejeki dan kebahagiaan untukmu. Semoga terapi terakhir di Singapura kali ini memberikan hasil yang memuaskan dan membawa kesembuhan. Juga selamat merayakan Waisak pada tanggal 13 April nanti. Semoga perayaannya membawa ketenangan, dan semoga semua harapanmu akan kehidupan dan kebahagiaan tercapai.

Saya juga mengucapkan selamat ulang tahun untuk sahabat dari Jatinegara, meski lebih awal dari hari ultah-mu tanggal 19 April nanti. Saya berharap semoga tahun ini memberikan kebahagiaan yang melimpah untuk keluarga dan anak-anakmu. Dan jika saya pulang kampung lagi, moga-moga saya bisa mendapat jadwal periksa gigi di klinikmu yang mungil.

posted by Leo at 06:41

Profile
Leo*
Jakarta
All mixed-up: hardworking-daydreaming, tolerant-ignorant, hectic-dynamic, sophisticated-complicated, simple-subtle
Ding of the Weeknew!
Just Write!

Free shoutbox @ ShoutMix
Archives
Previous Posts
Fellow Bloggers
Blog Essentials
Links
Credits
Powered by Blogger.cOm  Weblog Commenting and Trackback by HaloScan.cOm  Shoutbox by ShoutMix.cOm
Skin Design by Wisa © 2004