<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d8473658\x26blogName\x3djust+write!\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://nozeano.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://nozeano.blogspot.com/\x26vt\x3d2378614178765346968', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
 just write!
a journey through middle earth
Monday, January 23, 2006

Mengapa Burung Menabrakkan Diri ke Jendela Kamar Saya?

Kejadian setahun lalu terulang lagi: seekor burung menabrak jendela saya. Setahun lalu, seekor burung hihi yang sedang belajar terbang menabrak jendela kamar saya karena tertipu dengan bayangan yang terpantul dari jendela kamar saya. Saat itu saya menempati kamar di sisi depan flat dan bayangan di jendela saya saat itu adalah bunga-bunga krisan dan bunga lili Beruntung bahwa burung itu masih bisa terbang kembali setelah menabrak jendela. Burung itu terbang ke dahan pohon terdekat dan diam di sana beberapa saat, mungkin masih shocked.

Beberapa hari lalu, seekor burung Silvereye Tauhou menabrak jendela saya. Nama "Tauhou" dalam bahasa Maori berarti "orang asing" karena burung ini termasuk burung penjelajah lautan yang bermigrasi musiman dari Tasmania-Australia ke NZ. Seringkali saya temukan pagi-siang-sore bertengger di pagar belakang rumah, bernyanyi riang dan berkejar-kejaran dengan burung lain. Kali ini burung yang menabrak jendela kamar saya kurang beruntung karena tabrakannya sangat keras dan mematikan. Sekarang saya menempati kamar di sisi belakang flat dan bayangan yang terpantul pada kaca kamar saya adalah pagar kayu dan pohon salix atau willow. Jika angin bertiup kencang, seperti hari itu, pohon itu bergemerisik dan bisa membuat orang merinding terutama bila malam hari. Tapi burung-burung menyukainya sebagai tempat bersarang; juga domba-domba gemar berteduh atau tidur di bawah kelebatan juluran daun-daunnya.

Setelah tabrakan keras itu, saya buru-buru bangkit dari keasyikan menonton tv dan memeriksa di balik jendela, lalu mengambil foto TKP, layaknya salah satu anggota serial CSI. Saat itu saya mengira, burung itu hanya pingsan karena badannya masih hangat. Saya ambil dan saya taruh di meja makan. Saya coba periksa detak jantungnya, tapi tidak terasa. Flatemate menyarankan untuk menunggu 5 menit, sebelum menguburkan burung itu; siapa tahu hanya pingsan. Dia juga mencipratkan air ke burung itu, tapi tidak ada gerakan yang terlihat. Tidak mungkin juga membuat nafas buatan. Saya perpanjang waktu menunggu sampai 1 jam, tapi burung itu tetap terkulai bahkan kaku, alias mati. Kasihan... Saya lalu menguburnya di depan rumah.

Silvereye Tauhou

Saya begitu tertarik dengan fenomena burung yang menabrakkan diri ke jendela dan mencoba mencari referensinya di website favorit saya: Cornell University Ornithology, dan menemukan artikel yang pas. Judulnya "How to Avoid Window Collisions".

Di artikel itu dikatakan bahwa jendela bisa sangat berbahaya bagi burung. Ahli burung memperkirakan sekitar 100 juta burung setiap tahunnya mati karena menabrak jendela. Para korbannya adalah burung-burung yang gemar bernyanyi. Burung yang menabrak jendela bisa pingsan tapi kemudian bisa terbang lagi, atau terluka, bahkan mati. Beberapa alasan mengapa burung menabrak jendela yaitu:

  • burung-burung ini mungkin sedang terbang panik meloloskan diri dari kejaran pemangsa dan tertipu dengan pantulan di kaca jendela yang memberikan fatamorgana pepohonan, langit dan awan; atau memang benar-benar tertipu dan hanya ingin terbang menuju bayangan di jendela; atau
  • burung-burung cardinal jantan sering menyerang bayangannya sendiri di jendela, terutama di musim semi saat dia berusaha melindungi areal kekuasaannya; tapi kejadian ini jarang menimbulkan kematian, hanya kelelahan setelah berkelahi dengan bayangannya sendiri.

Ternyata dunia yang semakin maju terkadang memberikan dampak yang kurang menguntungkan untuk satwa liar. Kaca-kaca dibuat semakin tebal untuk menahan angin atau melindungi penghuni bangunan. Juga pembersih kaca bisa membuat kaca demikan jernih. Selain itu, ukuran kaca jendela sekarang semakin lebar; bahkan pintu-pun terbuat dari kaca. Kondisi ini menciptakan fatamorgana pemandangan alam yang membingungkan burung-burung liar. Jendela kamar saya memang lebar, menghabiskan dua per tiga dinding bagian atas. Selain itu cleaning lady rajin membersihkan jendela sehingga tampak jernih dari dalam, tapi begitu sempurna memantulkan bayangan pohon salix dan pagar yang ada di belakang flat.

Membaca artikel itu lebih lanjut, saya merasa menyesal karena saya kurang baik menangani kejadian itu. Seharusnya saya menaruh burung itu di tempat gelap dan teduh agar cepat pulih. Saya malah menaruhnya saat matahari sore masih terik menyinari meja makan. Maksud saya agar burung itu merasa hangat dan pulih. Juga disarankan, bila dalam beberapa jam tidak siuman, saya perlu membawanya ke dokter hewan atau ahli hewan liar. Tapi mereka tidak ada yang tinggal dekat flat. Saya malah menguburnya.

Mungkin kejadian burung menabrak jendela jarang terjadi di rumah-rumah di Indo karena burung-burung liar sudah semakin terdesak, atau terbiasa menemukan banyak orang dan benda bergerak lainnya hilir mudik, atau bangunan yang padat dan sesak. Tapi mungkin tidak banyak orang yang sadar bahwa sudah ada burung yang menabrak jendela, karena burung itu langsung jatuh dan tertutup kelebatan tanaman. Apalagi jika tabrakan itu terjadi di apartemen-apartemen mewah yang menjulang tinggi. Meskipun demikian, perlu rasanya ada usaha untuk mencegah kejadian ini, terutama bila kaca jendela-nya lebar. Berikut beberapa saran pencegahan yang menurut saya cukup praktis:

  • atur pencahayaan di dalam ruangan sehingga burung dari luar bisa melihat bagian dalam rumah;
  • ada gunanya menempel stiker di jendela atau gambar-gambar burung di jendela;
  • gunakan sabun untuk membersihkan jendela karena biasanya akan menyisakan sapuan lap;
  • menaruh ranting-ranting pohon di tepi jendela bagian luar, atau menaruh hiasan yang tergantung di luar jendela, seperti CD bekas atau hiasan bambu/logam yang berbunyi jika tertiup angin;
  • memasang awning atau menanam pohon/semak-semak di dekat jendela; dan
  • menaruh kawat anti nyamuk di jendela.

Bila dulu saya selipkan lagu "Across the Universe" pada bagian akhir tulisan tentang burung hihi yang menabrak jendela saya, kali ini saya hanya bisa berdoa untuk burung tauhou yang sudah menabrak jendela kamar saya, dan saya kuburkan--mungkin hidup-hidup. Mohon ampun pada Sang Kuasa; sudah salah berbuat karena kurang pengetahuan... Semoga burung-burung silvereye tauhou yang mungil masih sudi bersahut-sahutan dan berkejar-kejaran di pagar belakang flat. Tapi jangan lagi menabrak jendela kamar saya karena bisa fatal akibatnya.

posted by Leo at 10:54

Profile
Leo*
Jakarta
All mixed-up: hardworking-daydreaming, tolerant-ignorant, hectic-dynamic, sophisticated-complicated, simple-subtle
Ding of the Weeknew!
Just Write!

Free shoutbox @ ShoutMix
Archives
Previous Posts
Fellow Bloggers
Blog Essentials
Links
Credits
Powered by Blogger.cOm  Weblog Commenting and Trackback by HaloScan.cOm  Shoutbox by ShoutMix.cOm
Skin Design by Wisa © 2004