<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d8473658\x26blogName\x3djust+write!\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://nozeano.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://nozeano.blogspot.com/\x26vt\x3d2378614178765346968', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
 just write!
a journey through middle earth
Friday, February 03, 2006

World Buskers Festival

Karena bosan, dua akhir pekan di paruh akhir bulan Januari 2006 saya habiskan dengan 'cuci mata' di pusat kota yang sampai sekarang masih dipenuhi turis dari berbagai penjuru dunia. Kebetulan saat itu ada World Buskers Festival.

World Buskers Festival

World Buskers Festival di Christchurch merupakan kali yang ketigabelas. Festival ini diisi dengan berbagai pertunjukan jalanan, serta pentas di ruangan terbuka dan tertutup. Sebagian besar merupakan penampilan menghibur dan penuh keriangan. Memang demikian seharusnya di saat cuaca musim panas cukup ramah. Menurut situs festival ini, lebih dari 50 artis dari berbagai Negara dan 400 pertunjukkan memeriahkan festival tahun ini.

Tahun lalu, saya hanya sempat melihat festival ini satu hari. Tahun ini, dua hari, meski saya hanya melihat beberapa penampil (gratis) di pentas terbuka (Gambar 1 & 2). Beberapa yang masih saya ingat yaitu:

  • Al Millar si Human Knot. Mungkin sudah banyak atraksi seperti yang dilakukan Al Millar. Atraksinya merupakan campuran komedi dan aksi yang boleh dikata gila-gilaan. Dua yang tidak terlupa adalah saat dia berjalan maju mundur antara dua orang yang memegang pita yang tertarik masuk dan keluar melalui mulut dan hidung si manusia nekat ini. Sebagian besar orang memalingkan muka; dan lagi-lagi memalingkan muka saat dia memaku hidungnya dengan paku. Saya jadi teringat debus dari Banten atau pertunjukkan tusuk keris di Bali.
  • Blackstreet Boyz yang terdiri dari Alfred dan Seymour (Gambar 3). Mereka pemenang pilihan penonton pada festival yang sama tahun lalu. 'Senjata' mereka adalah ejek-ejekan yang mengalir lancar dan serasi dengan tarian mereka yang atraktif.
  • Lord Livingstone a.k.a Chris Devious yang berperan sebagai beton hidup. Penonton sempat dibuat tertawa dengan lakonnya menarik penonton untuk memberi ciuman pada patung beton yang tersenyum. Dari situs festival ini, si patung beton ini ternyata sudah melakonkannya sejak tahun 1992 di berbagai penjuru dunia. Sayang, saya tidak sempat mengambil fotonya karena sudah diburu kebutuhan gawat darurat: toilet.
  • Tapi saya masih sempat mengambil foto The Greek Statue yang diperankan Lana Schwarcz. Tampak dalam foto itu, Lana sedang berkomunikasi gerak dan mimik dengan seorang gadis mungil yang berusaha mencontoh (Gambar 4). Hasil dari aksi patung hidupnya sudah menjadi modal Lana untuk membuat film sendiri. Hebat.
  • Aksi klasik badut Carrot & Pickle yang begitu enerjik dan sangat disukai anak-anak, serta orang dewasa seperti saya :)
  • Orang-orang yang berkostum dan menyapa para pengunjung dimanapun berada. Yang paling menarik adalah Poddymouth yang pergi ke sana kemari dan menyapa dari dalam toilet berjalan. Sayang, saya juga tidak sempat memotretnya karena dia begitu cepat bergerak.
  • The Royal Statue Garden atau the Royal Flush moving Sculpture, yang merupakan pendatang baru di festival ini. Ada empat patung hidup yang sering bertukar pose seperti orang mengocok kartu. Ya, mereka adalah King of Hearts, Queen of Hearts, Joker dan Ace of Hearts yang diperankan seniman lulusan Christchurch. Para penonton sempat dibuat tertawa saat sepasang Ibu dan anak dari China berfoto bersama mereka dan, selama berfoto, si anak yang gemuk berusaha menghindari tusukan jari si Ace di pipinya yang tembem. Saya juga sempat berfoto dengan mereka, dan sempat ditarik oleh King dan Joker yang berusaha mencopet notebook mungil dari ransel saya. Beruntung sempat tertangkap kamera :D
my notebook!

Melihat mereka, saya jadi tergelitik untuk suatu saat berani mencoba hal-hal baru. Jika ada rejeki dan kesempatan untuk berkembang dan mencoba hal baru, mengapa harus disia-siakan? Lumayan untuk menambah hobby dan mengisi waktu luang. Satu yang ada dalam pikiran saya: ingin belajar trapeze. Mungkin terlalu muluk, tapi paling tidak saya akan mulai dengan mencoba bungee jumping.

Tahun depan, saya akan lebih banyak menyempatkan diri untuk menonton World Buskers Festival ke-14. Asyik; apalagi kalau ada yang berbaik hati mau menemani.

posted by Leo at 23:00

Profile
Leo*
Jakarta
All mixed-up: hardworking-daydreaming, tolerant-ignorant, hectic-dynamic, sophisticated-complicated, simple-subtle
Ding of the Weeknew!
Just Write!

Free shoutbox @ ShoutMix
Archives
Previous Posts
Fellow Bloggers
Blog Essentials
Links
Credits
Powered by Blogger.cOm  Weblog Commenting and Trackback by HaloScan.cOm  Shoutbox by ShoutMix.cOm
Skin Design by Wisa © 2004