<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d8473658\x26blogName\x3djust+write!\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://nozeano.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://nozeano.blogspot.com/\x26vt\x3d2378614178765346968', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
 just write!
a journey through middle earth
Sunday, February 20, 2005

Telepon

"Tahu ini nomor siapa: 08152xxxx4? 0812xxxxxx? 0817xxxxxx? 0856xxxxxx? Nomor 0856 sering kirim sms..." Begitulah kakak kalau dapat kiriman sms untuk saya, tapi nomornya tidak terdaftar dalam hp saya. Setelah cek dan tidak ada yang pas, saya jawab tidak tahu. Kakak terkadang jadi curious dengan banyaknya sms nyasar ke nomor saya. Tapi dari sekian banyak, hanya beberapa yang memang dari teman yang sudah agak lama tidak kontak. Selebihnya orang yang salah kirim sms... Untungnya tidak ada pesan sms yang aneh-aneh...

Dulu saya juga pernah beberapa kali mendapat pesan sms nyasar atau telepon salah sambung. Yang paling aneh adalah orang yang berbahasa (sepertinya) India. Berulang-ulang seperti tidak kapok menelepon nomor yang salah (saya) dan tetap berbicara dalam bahasa India. Saya jawab dalam bahasa Indo dan bahasa Inggris, tetap dia ber-hallo-hallo dalam bahasa India. Lalu ada juga scam, minta saya pergi ke ATM untuk dapatkan hadiah mobil, tapi terus diputus setelah saya bilang mau lapor polisi.

Sama halnya di sini. Ada beberapa orang yang kerap menelepon "Peter" atau mengirim sms "ketemuan jam sekian-sekian..." atau "maaf Peter, agak telat..." atau "maaf besok nggak bisa datang..." atau "sudah nunggu nih..." Sama juga dengan telepon, meski sudah dijawab salah sambung, tetap saja mencari Peter. Si Peter ini juga tidak bertanggung jawab, sudah salah memberi nomor, tidak meralat juga.

Satu pengalaman lain yang tidak bisa lupa yaitu saat tahun baru. Saat itu saya dan teman-teman kost tidak bisa pergi merayakan malam tahun baru karena teman yang punya mobil bertahun baru sendiri dengan pacarnya. Kami cuma nonton tv, makan kacang, kripik singkong, eskrim, martabak dan gorengan... menu mahasiswa.

Tiba-tiba ada telepon:
"Hallo? Bisa bicara dengan Mbak Gila?"
Teman yang terima terkejut dan menjawab dengan heran "Sssiapa?"
"Mbak Gila".
"Tidak ada yang namanya Mbak Gila. Salah sambung." Sambil menahan tawa dia tutup telepon
Riiiiiiiinggg... Kali ini saya yang menerima "Ya, hallo?"
"Maaf, ini rumah-nya Mbak Gila?"
Saya tidak bisa menahan tawa..."Maaf Mas, bukan, salah sambung."
Kami heran sekaligus terhibur karena ada orang yang begitu jahil menanyakan Mbak bernama Gila di malam tahun baru.

Riiiiiiiiiinggg...
"Hallo? Mbak Gila ada mas? Maaf ini penting."
Wah, orang yang sama... Teman saya langsung membuat daftar nama.
"Gina?"
"Bukan"
"Gita?"
"Bukan...Mbak Gila." Jawab si Mas penelepon agak tidak sabaran
"Maaf mas. Nama lengkapnya siapa ya?" Teman saya ingin tahu sambil mati-matian menahan tawa...
"Gila, Gila Sugila..."
"Ha? Gila Sugila? Hahahahaha..." Teman langsung memberikan gagang telepon pada saya karena tidak bisa menahan tawa...
"Alamatnya dimana, Mas?"
"Jalan Rimbawan."
"Maaf Mas, salah sambung... di sini bukan jalan Rimbawan dan tidak ada mahasiswinya..."
"Tapi saya diminta untuk menghubungi nomor ini."
"Maaf, salah sambung." Saya sudah tidak kuat menahan tawa meski merasa kasihan juga...

Dia tidak menelepon lagi. Kami tidak tahu apa telepon itu hanya jahil atau serius, tapi nada di telepon terakhir sepertinya serius karena si penelepon bilang penting. Kasihan, semoga si Mas penelepon beruntung menemukan Mbak Gila-nya. Mbak Gila Sugila yang tinggal di jalan Rimbawan...

posted by Leo at 10:17

Profile
Leo*
Jakarta
All mixed-up: hardworking-daydreaming, tolerant-ignorant, hectic-dynamic, sophisticated-complicated, simple-subtle
Ding of the Weeknew!
Just Write!

Free shoutbox @ ShoutMix
Archives
Previous Posts
Fellow Bloggers
Blog Essentials
Links
Credits
Powered by Blogger.cOm  Weblog Commenting and Trackback by HaloScan.cOm  Shoutbox by ShoutMix.cOm
Skin Design by Wisa © 2004