<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d8473658\x26blogName\x3djust+write!\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://nozeano.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://nozeano.blogspot.com/\x26vt\x3d2378614178765346968', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
 just write!
a journey through middle earth
Monday, January 31, 2005

Dari Minggu ke Minggu

Tidak terasa satu bulan sudah hampir berlalu di tahun 2005. Banyak kejadian yang sudah saya alami, termasuk dalam delapan hari terakhir ini.

Minggu, 23 Januari 2005. Saya diundang BBQ di rumah teman dari USA. Mereka minta saya membuat lumpia karena saya pernah membawa lumpia saat diundang dinner bersama mereka tahun lalu. Tapi saya sengaja menyiapkan martabak untuk memberi cita rasa yang lain. Jam 3 sore saya sudah siap. Saat berjalan menuju halte bis, saya tiba-tiba terhenti. Sekitar 2 menit saya hanya berdiri mematung memandangi pepohohan di depan saya...merasa kosong, hilang semangat. Ragu-ragu apakah jadi pergi atau tidak. Bis sudah tampak menunggu di halte dan saya akhir memutuskan tetap pergi. Sepanjang perjalanan, perasaan saya tetap tidak enak. Ada rasa mual dan mengantuk. Ingin rasanya berhenti di tengah jalan dan kembali pulang, tapi saya malas berdiri, bahkan malas menekan bel tanda berhenti. Sampai di kota, ternyata lalu lintas macet, ada kebakaran besar. Saya pun hanya duduk terpaku di bangku terminal. Tidak ingin pergi ke acara BBQ dan hanya memandangi bis yang seharusnya membawa saya ke tempat BBQ lewat. Saya kembali pulang dengan membawa martabak yang masih hangat. Sampai di rumah, saya langsung tertidur, 3 jam lamanya. Terbangun saat maghrib, jam 9 malam. Saya shalat lalu makan martabak.

Senin. Rasa malas masih menjangkiti. Otak serasa sulit diputar untuk mengeluarkan kalimat-kalimat untuk ditulis. Sampai akhirnya teman mengajak menonton The Motorcycle Diaries. Semangat saya kembali muncul setelah menonton film ini. Truly inspiring. Melihat perjalanan dua sahabat menjelajahi Amerika Selatan, perjalanan dua orang yang berlainan karakter, perjalanan yang mempertemukan mereka dengan orang-orang yang merubah masa depan mereka. Film itu membuat saya kagum dengan tokoh Che muda yang rendah hati, kuat memegang prinsip dan memiliki empati kepada orang-orang yang kurang beruntung. Saya jadi teringat buku-buku yang pernah dikoleksi Alm. Bapak saya dulu.

Selasa malam. Saya serius memperhatikan iklan di tv. Jadwal tv hari Selasa malam merupakan yang terbaik dalam seminggu. Saya heran mengapa iklan belanja hadiah natal masih gencar. Mereka seolah menyuruh orang belanja sekarang untuk hadiah natal 11 bulan lagi. Weird. Lalu ada beberapa iklan yang unik:
  • Pegawai bank: "What's the first thing that makes you attracted to our home loan facility?" Si customer (seorang Ibu yang ditemani suaminya): "It reminds me with my husband." Pegawai bank: "Attractive?" Customer menjawab santai: "Cheap".
  • Lalu ada seorang anak perempuan dan ibunya yang tampak sedih dipisahkan dinding kaca. Mereka saling menempelkan telapak tangan mereka di kaca. Sang ibu memakai baju overall oranye seperti seragam narapidana. Si anak: "When'll you get out of here?" Si ibu menjawab dengan tersendat "Soon. I should get back." Si anak sedikit menjerit "I love you Momma." Sang ibu: "I love you too, darling. Hhh" Si ibu segera berbalik dan membersihkan bathtub dengan cairan pembersih yang di-iklankan. Pertama melihat iklan ini, saya mengira si ibu ada di penjara, ternyata cuma mau menyikat kamar mandi. Sialan, tapi iklan seperti ini cukup cerdas.

Rabu, tidak ada yang istimewa. Saya hanya menonton film Where the Heart Is dengan pemain Asley Judd, Natalie Portman, Stockard Channing dan James Frain. Film tentang seorang gadis yang hamil, tinggal dan melahirkan di department store. Film keluarga yang cocok untuk penonton ibu-ibu dan para gadis, tapi ternyata saya suka dan menontonnya sampai habis. Satu quote yang bagus dari film itu: "Our life can change with every breath we take."

Kamis malam, saya dapat kiriman link lagu Indonesia Menangis yang dibawakan Sherina. Saya download dan saya putar malam harinya. Mendengar suara Sherina begitu indah menyanyikan lagu itu, saya jadi rindu pulang. Untungnya saya tidak berlama-lama bersedih karena serial The Practice sudah dimulai. Asyik sekali melihat James Spader berperan sebagai pengacara eksentrik, penuh tipu tapi sebenarnya tulus membantu orang. Dulu ada Sharon Stone yang jadi bintang tamu dan berperan bagus sebagai pengacara yang merasa bisa berbicara dengan Tuhan. The Practice jadi tontonan favorit saya karena ceritanya tidak selalu berakhir bahagia. Ada sukses, ada gagal. Lebih realistis. Saat jeda iklan, saya juga sempat lihat reality show pemenang Emmy Award: Brat Camp. Camp untuk anak-anak manja. Melihat anak-anak manja yang mengeluh sepanjang acara itu sudah membuat saya kesal. Tapi saya puas melihat bagaimana mereka terpaksa mengalah dengan keadaan dan berusaha mandiri. Jika lupa atau tidak mengerjakan tugas, seperti malas memasang tenda di tengah hujan salju di gurun Utah, mereka terpaksa tidur kedinginan. Membiasakan menulis surat ternyata juga bisa menjadi terapi sikap manja. Jadi, ayo menulis... Bila YNa begitu gembira karena sudah bisa menonton My Big Fat Obnoxious Fiance, tunggu kedatangan reality show lainnya: Trading Spouses. Bagaimana jadinya kalau ibu di rumah di tukar dengan ibu dari keluarga lain?

Jumat, cuaca berkebalikan dengan ramalan di tv. Seharusnya cerah tapi ternyata mendung seharian. Tapi hal itu tidak menyurutkan saya main badminton. Lawannya: teman dari Jerman yang tingginya 198 cm. Saat pemanasan, saya harus tunggang-langgang mengejar bola karena dia santai sekali menutup lapangan. Tapi saat mulai dihitung, saya menang 4 set dari 5 set yang dimainkan. 15-8, 15-5, 5-15, 15-3, 15-5. Pulang badminton, saya kembali memperhatikan iklan, karena acara tv tidak ada yang bagus:

  • Iklan telecom membuat gemas. Judulnya "Fast Eddy". Seorang anak hyperactive menjadi bintang iklannya. Rambutnya plontos, pipinya tembem bersemu merah, matanya sering terbelalak dan penuh ekspresi. Dia berpakaian layaknya profesional. Kira-kira dia bilang: "Hi, I'm Eddy (jari-jarinya dadah dengan lincahnya). I can do things really quickly (duduk tapi tidak bisa diam). I can think fast (matanya mendelik). I can drink my coffee fast (sruput sambil lidahnya menjilat sendok). I can blink fast (merem-melek cepat). I can read fast (sret-sret membalik-balik koran). Even I can sleep fast (fieuh...fieuh... menirukan orang mengorok). I can also write my mobile email pretty fast... because I'm a pretty fast busmism (bibirnya monyong terlipat)." Bagian terakhir membuat saya tertawa karena mungkin seharusnya dia mengucapkan businessman, tapi jadinya busmism. Setiap kali melihat iklan ini, saya ingin mencubit anak itu.
  • Iklan salah satu stasiun radio: seorang mekanik bermuka sangar dan berbadan besar tiba-tiba begitu melankolik begitu terdengar lagu "Real Kiss" di radio. Dia langsung bertingkah "sensual" seperti Tessy. Atau seorang ibu sopir taksi yang tiba-tiba berlagak metal, menghentak-hentakkan kepala, saat mendengarkan Rob Thomas melantunkan lagu Unwell, dan membuat penumpangnya kocar-kacir lari keluar taksi.
Sabtu, badan terasa pegal saat bangun, terutama pinggang. "Pertandingan" badminton kemarin benar-benar menguras tenaga. Jam 9, saya mengajari roommate membuat bolu bayam untuk dia bawa ke pesta, setelah itu kembali bekerja. Di office, saya bisa menyetel stereo dan menyanyi dengan keras karena hanya sedikit orang yang bekerja. Sorenya, saya memanggang ikan yang sudah saya bumbui tadi pagi. Bau ikan panggang ternyata lama sekali hilangnya. Sampai-sampai kucing tetangga sulit diusir dari pintu flat. Semalaman dia mengeong-ngeong dan menggaruki pintu kaca.

Minggu, bangun kesiangan. Sebenarnya jam lima sudah bangun, tapi ternyata rasa pegal seusai badminton masih tersisa dan membuat saya kembali menarik selimut. Jam 10 kembali ke office untuk mengerjakan tugas. Cuaca cerah, meskipun berangin sangat kencang. Otak saya buntu untuk menulis tugas. Selama 6 jam saya hanya bisa menyelesaikan lima halaman. Selebihnya dipakai menyanyi bersama radio, mengedit tulisan sebelumnya, mengedit foto-foto dan menulis tulisan ini. Hasilnya cukup panjang, tapi itung-itung rapelan untuk satu minggu. :)

posted by Leo at 01:48

Profile
Leo*
Jakarta
All mixed-up: hardworking-daydreaming, tolerant-ignorant, hectic-dynamic, sophisticated-complicated, simple-subtle
Ding of the Weeknew!
Just Write!

Free shoutbox @ ShoutMix
Archives
Previous Posts
Fellow Bloggers
Blog Essentials
Links
Credits
Powered by Blogger.cOm  Weblog Commenting and Trackback by HaloScan.cOm  Shoutbox by ShoutMix.cOm
Skin Design by Wisa © 2004