<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d8473658\x26blogName\x3djust+write!\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://nozeano.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://nozeano.blogspot.com/\x26vt\x3d2378614178765346968', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
 just write!
a journey through middle earth
Sunday, March 13, 2005

Dompet

Pertama kali saya memiliki dompet yaitu saat kelas tiga SMA. Isinya pun sebagian besar bukan uang; hanya kartu pelajar, kartu berobat, kartu perpustakaan, foto dan kertas-kertas yang tidak perlu. Saat kuliah, dompet semakin menjadi penting, meski uang saya juga tetap tidak banyak dan dompetnya tetap yang sama dengan yang saya miliki sejak SMA.

Dompet yang sekarang saya miliki sudah berumur hampir 5 tahun. Saya beli dengan harga cukup murah. Kulit hitam polos dengan kondisi yang masih bagus. Mungkin dompet saya awet karena saya jarang mengisinya. Saya hanya mengisi dompet paling banyak $20 dan tidak akan mengisi lagi sampai jumlah tersebut habis. Isi dompet lainnya: ID, credit card, kartu anggota YHA dan dvd, receipt pertama kali buka rekening, secarik kertas kecil yang memuat daftar telepon orang-orang dekat dan foto. Isi yang beragam memberi kesan dompet saya padat, tapi tebalnya cuma 1 cm.

Lain halnya dengan dompet teman saya. Jika dia mengeluarkan dompetnya, semua orang akan dibuat heran. Saya lirik, di dalamnya tidak ada NZ$, tapi 50-ribuan Rupiah dalam jumlah besar. Saya sampai berpikir bahwa saya tidak sedang berada di NZ saat melihat Rupiah begitu banyak. Selain itu, saya melihat sembulan kertas putih, kuning, biru, merah jambu yang saya duga adalah kwitansi, struk atm, berbagai kartu nama dan sejenisnya. Ada juga tersembul foto anak dan istrinya tapi masih tenggelam di antara kerta-kertas itu. Ketebalannya saya perkirakan 5 cm. Saat dia mau memasukkan dompetnya, perlu sedikit usaha untuk melipat dan mendorongnya masuk ke saku celana belakang.

Dalam saku, memang dompetnya cukup menambah "bobot", tapi saya pikir justru berbahaya karena jika duduk, posisi menjadi tidak seimbang. Selain itu, dompet tebal mudah mengundang copet... atau... mungkin malah menghindarkan dari copet karena sangat sulit mengambilnya tanpa membuat isinya langsung berserakan.

Saat saya tanya mengapa isinya tidak dirampingkan, jawabannya:
"Kalau uang, takut hilang kalau ditinggal di rumah ...". Saya mengerti ketakutan akan kehilangan uang, tapi bukankah rupiah-rupiah itu bisa ditukar dan disimpan di bank?
"Juga, banyak kwitansi dan kartu penting... lagipula cukup handy kalau sewaktu-waktu perlu mencatat, tinggal ambil kwitansi bekas dan menulis di belakangnya." Praktis, tapi tidak praktis. Saya juga termasuk pengumpul kwitansi, tapi hanya untuk merekam pengeluaran dalam sebulan. Setelah sebulan, kwitansi yang tidak penting bisa saya buang. Saya hanya menyimpan kwitansi pembelian barang yang bisa dikembalikan dalam box khusus di flat.

Saya semakin bingung karena hari ini saya melihat beberapa pria seumur menenteng dompet di telapak tangannya, tampak tebal dan penuh. Anak-anak remaja juga cenderung punya dompet tebal. Mungkin uang jajannya banyak. Dompet tebal dan segala isinya; apakah ini trend?

posted by Leo at 01:12

Profile
Leo*
Jakarta
All mixed-up: hardworking-daydreaming, tolerant-ignorant, hectic-dynamic, sophisticated-complicated, simple-subtle
Ding of the Weeknew!
Just Write!

Free shoutbox @ ShoutMix
Archives
Previous Posts
Fellow Bloggers
Blog Essentials
Links
Credits
Powered by Blogger.cOm  Weblog Commenting and Trackback by HaloScan.cOm  Shoutbox by ShoutMix.cOm
Skin Design by Wisa © 2004