<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d8473658\x26blogName\x3djust+write!\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://nozeano.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://nozeano.blogspot.com/\x26vt\x3d2378614178765346968', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
 just write!
a journey through middle earth
Saturday, August 27, 2005

Bukuku

Lebih dari dua minggu yang lalu saya mendapat sambitan sepihak dari Jeng Nana mengenai koleksi buku yang saya miliki. Terus terang saja, koleksi saya termasuk yang jauh dari istimewa, dan karena itulah saya baru menjawab sambitan itu sekarang (sorry ya Jeng...).

Flash back sedikit tentang pengalaman waktu kecil. Waktu itu koleksi buku kami sudah cukup untuk dapat membuka perpustakaan kecil di teras rumah. Koleksinya terdiri dari sastra lama, ensiklopedia sederhana, berbagai hikayat nusantara, komik HC Anderson, dan berbagai majalah (TomTom, Bobo, Kawanku, Ananda, Hai). Kami juga beberapa kali membeli buku-buku bekas di pasar loak Cihapit dan Cikapundung. Salah satunya adalah Little House in the Prairie by Laura Ingalls Wilder. Buku yang istimewa karena memiliki ilustrasi sederhana di lembaran-lembarannya dan karena serial dengan judul sama masih diputar di TVRI.

Saat SD, SMP dan SMA, saya lebih suka meminjam buku ke perpustakaan daripada membeli. Apalagi uang saku tidak banyak. Kebetulan juga, koleksi perpustakaan di SD, SMP dan SMA saya cukup banyak. Buku-buku yang saya pinjam cukup beragam. Yang non fiksi mencakup buku-buku bertopik tumbuhan, hewan, geografi, sejarah (terutama kerajaan dan pahlawan), dan astronomi. Untuk fiksi, saya paling suka cerita detektif, komik Tintin dan Asterix.

Sekarang? Masih sama saja: malas membeli buku, selagi ada perpustakaan atau ada pinjaman dari teman. Dan kalau ditanya buku terbaik yang pernah saya baca, rasanya jawabannya akan sama dengan pertanyaan siapa tokoh idola saya = tidak ada. Sekarang, saya paling banyak mengkoleksi buku-buku yang terkait dengan latar belakang akademik saya, kemudian diikuti oleh buku-buku self-help termasuk buku-buku kuliner, fitness/olah raga, kesehatan, pertamanan, disain interior, kerajinan tangan, keagamaan dan terakhir: fiksi.

Buku fiksi yang terakhir dibaca:
  • The Da Vinci Code (sedang dalam proses), dan Angels and Demons, keduanya karya Dan Brown. Kesan saya: menarik tapi membuat kesal karena bertele-tele; terlalu detil.
  • Totto-Chan: Gadis Kecil di Jendela karya Tetsuko Kuroyanagi. Kesan saya: sangat menarik karena ceritanya sederhana, rendah hati, terasa dekat dan sekaligus mengingatkan bahwa pendidikan itu berisi kreativitas, pengertian, kesabaran dan kelapangan dada.
  • Satu novel dari Inggris yang saya lupa judulnya. Bukunya tentang penulis luntang-lantung yang terjebak dalam urusan spionase yang konyol.
  • The Reader karya Bernhard Schlink, yang bercerita tentang love affair yang tidak biasa seusai perang dunia kedua. Kesan saya setelah membaca buku ini: cinta sejati itu untuk siapa saja, tapi cinta sejati juga mahal dan terkadang tidak mudah dimengerti.
Buku non fiksi yang terakhir dibaca (mohon dilewat saja, karena tidak menarik):
  • Multivariate data analysis by Hair, Anderson, Tatham, & Black.
  • The ethnographic interview by Spradley.
  • A manual for repertory grid technique by Fransella, Bell, & Bannister.
  • Judgment under uncertainty: heuristics and biases by Kahneman, Slovic & Tversky (Eds.).
  • The construction of group realities, culture, society, and personal construct theory by Kalekin-Fishman & Walker (Eds.)
Meski bukan yang terbaik, inilah buku-buku pilihan saya:
  • Semua seri Agatha Christie (pelik tapi padat)
  • Little House in the Prairie dan Totto-Chan (mengingatkan pada masa kecil)
  • Betty Crocker's New Cookbook: Kitchen Library (praktis dan mudah diikuti)
  • Trilogy Wimbledon: Wimbledon Poisoner, They came from SW 19 dan East of Wimbledon by Nelson Williams (dua yang disebutkan pertama amat sangat lucu)
  • Banish Your Belly: The Ultimate Guide for Achieving a Lean, Strong Body (ehem...)
  • Waki Yamato's Miss Modern (kartun Jepang yang luar biasa lucu)
Sebenarnya banyak juga buku dari penulis tanah air yang pernah saya baca; sebagian besar novel meski saya sering lupa judulnya. Yang teringat malah buku-buku karya angkatan 45, novel-novel karya NH Dini, ditambah "Saman" dan "Larung" karya Ayu Utami, dan "Olenka" karya Budi Dharma. Yang disebutkan terakhir mengingatkan saya pada kegagalan membuat ulasan novel ini untuk tugas sastra di SMA...susah...

Buku-buku koleksi dan pilihan saya termasuk ringan. Saya juga lebih suka bentuk tulisan yang ada gambarnya dibandingkan yang melulu berisi tulisan. Jika ditanya, bentuk tulisan apa yang paling saya suka? Saya dengan pasti menjawab: koran!

posted by Leo at 19:42

Profile
Leo*
Jakarta
All mixed-up: hardworking-daydreaming, tolerant-ignorant, hectic-dynamic, sophisticated-complicated, simple-subtle
Ding of the Weeknew!
Just Write!

Free shoutbox @ ShoutMix
Archives
Previous Posts
Fellow Bloggers
Blog Essentials
Links
Credits
Powered by Blogger.cOm  Weblog Commenting and Trackback by HaloScan.cOm  Shoutbox by ShoutMix.cOm
Skin Design by Wisa © 2004