<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d8473658\x26blogName\x3djust+write!\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://nozeano.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://nozeano.blogspot.com/\x26vt\x3d2378614178765346968', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
 just write!
a journey through middle earth
Sunday, July 23, 2006

Indeks Kebahagiaan

Saat membaca berita di Yahoo!, ada satu laporan yang cukup menarik: The (un)Happy Planet Index (HPI). Index ini diperkenalkan oleh the New Economics Foundation (NEF) yang bermarkas di Inggris. HPI merupakan tolok ukur terbaru yang digunakan untuk menilai sejauh mana kehidupan manusia sudah mengalami kemajuan. HPI diklaim sebagai index yang pertama menggabungkan pengaruh lingkungan hidup terhadap derajat (kebahagiaan) hidup manusia.

Sebelumnya sudah banyak index digunakan untuk menilai derajat taraf hidup manusia atau suatu bangsa. Dimulai dari ukuran yang tradisional dan cenderung "pukul rata", seperti Gross National Product (GNP) dan Per capita Income (PCI), sampai dengan Human Development Index (HDI) yang mencoba merangkum perkembangan kebutuhan dasar manusia namun masih menuai kontroversi. Selain itu, di salah satu website, siapa saja bisa menemukan peringkat negara-negara di dunia berdasarkan berbagai macam ukuran. Semua berbicara tentang statistik, tapi tak lekang pula dari kritik karena ukuran suatu kemajuan itu sangat relatif.

HPI sendiri dihitung dengan rumus sederhana yaitu HPI = (kepuasan hidup x usia harapan hidup)/daya dukung lingkungan. Kepuasan hidup yang dimaksud merupakan persepsi individu terhadap tingkat kepuasan hidup yang selama ini dijalani. Usia harapan hidup biasanya dihitung berdasarkan rata-rata usia kematian penduduk di suatu negara. Untuk HPI, usia harapan hidup ditambahkan dengan ukuran tingkat kepuasan seseorang yang bisa berumur panjang dan hidup bahagia di suatu negara pada satu periode tertentu, atau disebut satuan "happy life years (HLY)", yang merupakan hasil penelitian ahli sosiologi dari Belanda, Ruut Veenhoven. Komponen terakhir HPI, yaitu daya dukung lingkungan, digambarkan sebagai tingkat penggunaan lingkungan untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Tolok ukur ini mencakup penggunaan lahan dan enerji, penanganan sampah dll. Semua komponen HPI ini dianggap sudah meningkatkan lingkup interpretasi data-data statistik, dan index-index lainnya, sehingga tidak hanya terbatas pada penerjemahan angka-angka.

Bagi saya sendiri, adanya HPI sudah menambah sudut pandang baru dalam melihat perkembangan kehidupan manusia. Saya juga senang karena dalam perhitungan ini, peringkat Indonesia berada jauh lebih baik dibandingkan peringkat negara-negara maju. Dalam banyak hal, apa yang coba ditunjukkan melalui HPI ini ada benarnya. Hal ini terutama saya rasakan berdasarkan pengalaman hidup di beberapa negara.

Meskipun tanah air masih berperang dengan korupsi dan kemiskinan, ditambah dengan berbagai bencana, saya merasakan hidup yang lebih dinamis dan personal. Saya lebih merasa dekat dengan lingkungan. Saya akan selalu rindu dengan makanan yang kaya aroma, dengan bau hujan dan lumpur becek di tanah air, dengan desak-desakan berebut antrian, dengan pemandangan peminta-minta dan pemulung, yang semuanya membuat hidup saya setiap hari memiliki cerita yang mengingatkan saya akan hidup yang kaya; meski kaya tidak selalu berarti materi.

Banyak teman yang saya temui, tidak saja yang berasal dari Indonesia, berkata bahwa hidup di tanah air mereka masing-masing masih bisa memberikan kebahagiaan berlipat ganda. Teman saya dari Turki, misalnya, pernah berkata bahwa hidup di negara maju itu layaknya seperti kebun binatang, sementara hidup di negara berkembang itu layaknya seperti hutan belantara. Di kebun binatang, semua sudah di atur, mulai dari letak tanaman, pengelompokan hewan, sampai jalur pengunjung. Setiap pengunjung bisa menikmati keunikan dan kecantikan hewan-hewan, dari balik pagar atau jeruji atau jendela kaca. Semua tampak terawat, teratur, indah, dapat dinikmati dan memberi hiburan, namun juga sekaligus berbatas, berjarak dan terpisah. Lain halnya dengan hutan belantara, yang lebih menantang dengan banyaknya kemungkinan melihat dan mengalami hal-hal baru, meski juga lebih tidak teratur, gelap dan untuk jalan pun sulit karena harus menebas semak-semak atau menghindari bebatuan, lumpur atau hewan/ tanaman berbisa/beracun. Teman saya menambahkan bahwa hidup di negara maju tetap menjadikan dia terasing sebagai orang asing, sementara ketidaksempurnaan negerinya tampak sebagai suatu insentif hidup jangka panjang karena tetap lekat di pikiran dan hati.

Sebenarnya, perbedaan kebahagiaan hidup dapat ditemukan, tidak saja di negara yang berbeda, tapi juga antar pulau, propinsi, kota, kecamatan, desa dan komplek perumahan. Terkadang, kita baru menyadari betapa berharganya hidup di suatu tempat setelah kita meninggalkannya. Namun definisi dan ukuran kebahagian itu, sekali lagi, sangat relatif. Lagipula, setiap manusia sudah dikaruniai hak untuk memilih, termasuk untuk memilih kebahagiaan seperti apa yang diinginkan, dan cara untuk mencapainya. Jadi, rasanya, kebahagiaan merupakan suatu pilihan, bukan kesepakatan. Kebahagiaan tampaknya lebih merupakan hasil dari cara kita menyikapi hidup.

Informasi HPI diperoleh dari: http://www.happyplanetindex.org

posted by Leo at 06:44

Profile
Leo*
Jakarta
All mixed-up: hardworking-daydreaming, tolerant-ignorant, hectic-dynamic, sophisticated-complicated, simple-subtle
Ding of the Weeknew!
Just Write!

Free shoutbox @ ShoutMix
Archives
Previous Posts
Fellow Bloggers
Blog Essentials
Links
Credits
Powered by Blogger.cOm  Weblog Commenting and Trackback by HaloScan.cOm  Shoutbox by ShoutMix.cOm
Skin Design by Wisa © 2004